Pasangan selebitis sering memamerkan public affection. Kamu bisa mempelajari rahasia dan bahasa tubuh pasangan kekasih dari cara mereka berpelukan dan berciuman. Dari situ akan terungkap beberapa jawaban atas pertanyaan; "Who is the boss." "Who rules the family, and are they likely to stay together?" Let's take a look and see...
Photo 1 - Arnold Schwarzanegger and Maria Shriver.
Arnold meluruskan punggung, mengacungkan jempol, dan sedang fokus pada seseorang. Dia merespon pada fans dan istrinya secara bersamaan. Senyuman Arnold terkesan dipaksakan. Ini terlihat dari garis di antara pipi dan tulang pipi. Namun ia nampak menguasai keadaan di sekelilingnya.
Maria Shriver kelihatan bahagia dan nyaman dengan suaminya. Senyumannya natural. Tangan di depan dada Arnold adalah tanda dia mengagumi suaminya. Postur tubuhnya bersandar pada Arnold, sebaliknya tangan kiri Arnold menyangganya dengan kokoh.
Dua orang ini sangat mencintai satu sama lain. Agenda mereka saat itu adalah business dan pleasure. Kedua-duanya berjalan lancar. Apa yang bisa kamu pelajari? Coba perhatikan senyum Maria, ada dua garis di dekat telinganya. Semakin banyak garis yang kamu lihat semakin baik. This couple is happy and nothing is likely to get in their way.
Photo 2 - Chelsea Clinton and Boyfriend.
Ini foto yang sangat menarik dari putri mantan Presiden Amerika Bill Clinton. Pertama-tama mari kita perhatikan cowok Chelsea. Kedua tangannya terangkat ke atas, ‘menyangga langit-langit.’ Cowok yang memamerkan pose ‘Samson,’ (memegang/atau menyangga pilar) mereka sedang menunjukkan kekuatan (yang biasanya justru berarti sebaliknya!).
Chelsea berdiri dekat kekasihnya, namun matanya melihat ke arah lain. Dia juga nampak tidak menyentuh cowoknya, dan ini menarik. Chelsea kelihatan bahagia tapi ngga nyaman dengan suasana di sekelilingnya. Dia kelihatan agak malu-malu. Mungkin karena ada kamera di dekatnya? Bisa jadi. Kesimpulannya chemistry mereka seperti Samson dan Delilah yang jaga jarak.
Photo 3 - Liz Hurley and boyfriend.
Coba lihat power Liz Hurley di foto ini. Mulai dari posisi tubuhnya. Liz memegang pacarnya seperti seorang pria memegang kekasihnya. Tangan kanannya melingkar erat di sisi kanan tubuh si pria. Sangat maskulin. Berkuasa. Senyumannya ditujukan hanya pada audience. Seyuman sopan sekaligus bosan. Tidak seperti Maria dan Arnold, Liz meletakkan tangan kirinya di atas pahanya. Melihat ekspresi cowoknya, ngga tersirat kebahagiaan atau bahkan kepuasan. Kenapa dia di sini? Aneh memang, karena afeksi yang diberikannya buat Liz terkesan dipaksakan. Sepertinya hubungan mereka ngga akan bertahan lama.
Photo 4 - Nicky Hilton and Boyfriend.
Foto ini sangat jelas, dan kamu bisa menganalisanya dengan mudah. Bagaimana postur tubuh si pria dibanding dengan wanita? Apakah level afeksi mereka setara? Dilihat dari ekspresi wajah, mana yang lebih menunjukkan rasa sayang dan kagum? Betul!
Perhatikan Nicky memegang rokok dengan tangan kanan, menandakan dia tidak tertarik mendekatkan diri secara fisik pada cowoknya. Nicky duduk di sudut yang teduh, namun wajahnya mengerut seperti orang kepanasan. Ini merupakan tanda terganggu atau tidak suka. Perhatikan juga kaki kanannya yang menyilang ke arah kanan, Nicky sama sekali tidak merespon perhatiannya. This poor man will be with another woman very soon.
Photo 5 - Tom Arnold and woman.
Apa foto ini mengingatkanmu pada Nicky dan Liz? Tentu saja! Tom Arnold sudah menikah dengan wanita ini. Inilah masalahnya, perhatikan afeksi mereka:
Apa wajahnya menunjukkan perhatian atas afeksi yang diberikan oleh Tom?
Apa ia melihat ke arah Tom?
Apa ia memeluk/ menarik Tom ke arahnya?
Posisi tubuh wanita ini seperti condong pada tas tangan yang dipegangnya, bukan pada Tom. Sebaliknya Tom nampak sangat menyayanginya. Senyum wanita ini natural tapi tidak mencerminkan kebahagiaan atau kegembiraan. Punggungnya nampak sangat ‘jauh,’ dan tidak mencerminkan rasa intim pada Tom (yang ironisnya saat itu nampak mengabaikan suasana di sekelilingnya).
Visit www.eternityberry.com
BLOG PINDAH KE SINI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment